Moca: Cafe Bergerak
Ahmad Muzakky (dipublikasikan pada Minggu, 29 Desember 2019 06:04 WIB)
- Kuliner
Pariwisata menjadi mantra yang menambah gairah kehidupan di Banyuwangi. Ekonomi menggeliat tak hanya hotel berbintang tapi juga pedagang kopi keliling penyedia kopi lokal.
Salah satu cafe kekinian di pusat kota Banyuwangi diusung di atas roda. Pemiliknya menamai kedai kopi ini, Moca: Mobile Cafe, artinya cafe ini bisa bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Moca, didesain di atas sebuah sepeda motor boks roda tiga, segala aksesoris dan kebutuhan cafe berada di atasnya. Itulah kenapa cafe ini bisa bebas bergerak dan berpindah-pindah.
Nama pemilik warung kopi unik ini adalah Novian Dharma Putra, mantan pegawai perminyakan lepas pantai di laut Jakarta. Kang Novi, memutuskan untuk keluar dari perusahaan tempat ia bekerja dan mencoba serius menjual kopi-kopi lokal Banyuwangi.
Moca, didirikan 2 tahun lalu, kurang dari satu bulan setelah Kang Novian keluar dari pekerjaannya. Dia bercerita apa yang menginspirasinya jualan kopi di atas sepeda motor box roda tiga. Dia pernah melihat penjual kopi saset yang menggunakan sepedal onthel di pelabuhan ketapang yang menjajakan kopinya kepada para penumpang kapal yang menunggu antri di halaman parkir pelabuhan. Ia berkeinginan menjual kopi seperti itu tetapi dengan sedikit perbedaan dan modifikasi sehingga kopi yang ia jual nantinya bisa naik kelas, secara tampilan, pun secara rasa.
Awal mulanya ia kebingungan menetukan usaha apa yang ingin ia geluti selepas “lulus” dari pekerjaan sebelumnya. Mengingat ada sebuah motor boks roda tiga yang ia punya, ia mencoba memanfaatkannya. Modal Rp350 ribu yang ia punya waktu itu, ia pakai untuk membeli gelas dan toples untuk bubuk kopi. Ia serius menggarap warung kopi berjalan ini. Kang Novi memang pecinta kopi sedari dulu. Ia pernah berkeliling ke beberapa tempat seperti Lampung, Jogja, Jakarta dan Bandung untuk mencicipi cita rasa kopi lokal dan belajar cara meracik kopi. Dari hasil belajar itu ia gunakan sebagai modal untuk berbisnis kopi.
Pasar malam di Kelurahan Boyolangu dengan tema Kopat Sewu, menjadi tempat pertama kali Moca memperkenalkan dirinya. Berjarak sekitar 5 kilometer dari rumah tinggalnya, Kang Novi membawa Moca dan membuat kopi andalannya di pasar malam tersebut.
Menu andalan Moca adalah Java Lemon Coffee, sebuah sajian perpaduan kopi ekselsa (varian kopi liberika) dan kopi robusta dengan sari jeruk lemon yang disajikan dingin dengan es batu. Pernah membayangkan sebelumnya rasa kopi dengan jeruk lemon? Inilah keunikannya. Selain menikmati menu-menu andalah, pengunjung juga bisa menyaksikan cara penyajian dan penyeduhan kopi oleh Kang Novi secara langsung.
Selain sajian kopi, ada beberapa ornamen yang menjadikan Moca unik. Tempat menyimpan toples kopi ataupun gelas, semua terbuat dari kayu-kayu yang dibentuk sedemikian rupa yang disusun di atas motor boks roda tiga. Beberapa bagian di sisi- kiri dan kanan bisa dilipat dan dibuka yang berfungsi sebagai meja saji dan meja bagi para pelanggan. Kursi-kursi juga terbuat dari limbah-limbah kayu. Selain itu tatanan cafe ini dipercantik dengan hiasan kerajinan tangan D’coupage buatan sendiri.
Malam ini saya memesan langsung menu kopi andalan lainnya: Es Kopi Susu Semar Mesem. Karena Suasana Banyuwangi yang masih panas, saya putuskan memesan minuman kopi dengan sajian dingin ini. Harga satu gelas atau satu cangkir kopi di Moca terjangkau sekali berkisar antara Rp8.000,00 hingga Rp15.000,00. Moca buka setiap hari mulai pukul 18.00 WIB hingga 01.30 WIB dini hari. Serring pula tempat ini dijadikan tempat tongkrongan dan tempat diskusi ringan bagi para pelanggannya. Selain itu Kang Novi juga membuat brand kopinya sendiri namanya Rahasia Lare Osing 1771. Isinya merupakan campuran kopi Gombengsari dan Kopi Kalibaru, asli Banyuwangi.
Jika ingin mencicipi kelezatan cita rasa kopi lokal Banyuwangi ala Moca, bisa langsung datang ke “kantor tetap” Moca, Jalan Letnan Sanyoto No. 2A, Banyuwnagi, atau di utara TMP (Taman Makam Pahlawan) Banyuwangi. Melalui akun FB Pribadinya, kadang Moca mengumumkan sedang dinas di luar kantor, yang artinya sedang berjualan kopi di tempat lain. Secorot kopi kanggo seduluran selawase, kata Kang Novi, yang dijadikan jargon Moca-nya.
Redaktur menerima berbagai tulisan, kirimkan tulisan anda dengan mendaftar sebagai kontributor di sini. Mari ikut membangun basa Using dan Belambangan.