Pelukis Banyuwangi: S. Yadi K

Elvin Hendratha (dipublikasikan pada Jumat, 09 April 2021 07:31 WIB)
- Tokoh



Saya berkenalan dengan Pelukis S.Yadi K pada sekitar tahun 1988-an. Hanya sekali itu bertemu pada saat itu, kemudian intens berjumpa kembali sejak dua tahun lalu. Saat itu seorang seniman karib bapak saya bernama Slamet Utomo memperkenalkannya. Maestro asal Banyuwangi yang dilahirkan pada tanggal 6 Agustus 1958 itu, saat itu sudah tinggal di belakang hotel Warata. Kang Yadi bila berbicara hari itu sangat ekspresif, meledak-ledak dan blak-blakan. Jelas merupakan sosok yang cepet akrab dan sangat ramah. Sehingga tidak terlalu sulit menangkap guratan mimik ekspresinya dalam menggambarkan proses kreatifnya.

Catatan keunikan kang Yadi dalam menyuguhkan gaya lukisnya, saya katakan sebagai ciri teknik lukis “dirinya sendiri”. Yaitu kesederhanaanya merupakan spirit yang dianutnya. Ia sangat yakin bahwa dengan bentuk kesederhanaannya akan dapat menukik menuju kedalaman sehingga dapat menghindari jebakan sekedar “peleburan”. Keberaniannya yang acapkali mengumbar dan melepas background fokus dengan kekosongan justru merupakan ekspresi kesederhanaannya. Begitu berani dan nekat, tak terkecuali juga dalam hal diksi warna mencolok dengan warna-warna menyala tetapi halus. 

Yadi mengaku bahwa teknik lukisan cat airnya saat itu, merupakan hasil proses kreatif yang tidak pendek. Berawal dari kegelisahannya, ia terus mencoba mengekspresikan perasaannya pada putih kanvas, dengan gerakan sapuan kuasnya yang kadang terlihat garang. Sapuan kuasnya dalam medium campuran, seperti cat air, akrilik atau pastel digoreskannya bebas tanpa tekanan, menampilkan gaya lukisnya yang khas. Obyek yang dilukisnya tidak mesti dalam tampil dalam garis-garis yang tegas, kadang buram membaur tetapi tetap hadir dalam kesatuan yang utuh. 

Memperhatikan proses kreatifnya dalam menuangkan intuisi kedalam kanvas, terkadang kita bisa dibuat ngeri. Tak jarang dalam mencapai suatu efek tertentu pada karyanya, sebentuk lukisan yang sudah kelar, justru disemprotnya dengan air dari selang. Sungguh fantastik, dengan begitu sentuhan tertentu bisa ditimbulkannya. Sungguh merupakan proses kreatif yang memerlukan keberanian! Inilah yang mendorong menyuguhkan gaya lukis yang unik. Kang Yadi merupakan pelukis yang memilih proses gerak intensif, kreatifnya cenderung lebih bersifat kedalam, menukik, daripada melebar memburu peluang ladang yang pernah dikerjakan orang lain. Kang Yadi adalah pelukis yang tidak bernafsu dalam mencari “pembaharuan”, juga bukanlah sosok pelukis yang merupakan “pemberontak”. Konon dalam konotasi ilmu seni, kata meneruskan tak beda dengan mematangkan serta mendalamkan apa yang diteruskan. Menghebatkan yang sudah ada. “Saya hanya meneruskan apa yang sudah ada," katanya merendah.

Perkenalan dengan kang Yadi sungguh masih terkenang, walau sudah 32 tahun yang lalu. Selain mendiang Mozes Misdi, nama S.Yadi K. adalah aset yang layak ditaruh dalam Daftar Pelukis Penting dari Banyuwangi.

Redaktur menerima berbagai tulisan, kirimkan tulisan anda dengan mendaftar sebagai kontributor di sini. Mari ikut membangun basa Using dan Belambangan.


Sumber : Elvin Hendratha

Editor: Antariksawan Jusuf