Selamat Tinggal Selat Blambangan
M Hidayat Aji Wirabhumi (dipublikasikan pada Senin, 19 April 2021 07:50 WIB)
- Esai
Tanpa kita sadari, ada nama-nama bersejarah di sekeliling kita yang berubah. Nama yang berhubungan dengan kerajaan Belambangan ini sedikit demi sedikit disingkirkan. Misalnya nama lautan sempit yang dalam cerita rakyat Bali dibuat oleh Sidimantra untuk mencegah putranya Manik Angkeran kembali ke Jawa itu kini disebut Selat Bali. Namun semua peta yang dibuat sebelum 1767-1777, masih menyebutnya Selat Balambangan.
Munawir, pendiri Banjoewangi Tempo Doeloe pernah mengutip buku berjudul: 'Le Grand Dictionnaire Geographique' [Kamus Besar Geografi] yang diterbitkan di Paris pada tahun 1768. Di dalamnya menyebutkan tentang keberadaan "Le Detroit de BALAMBUAN" atau Selat Balambangan.
Ada 3 tempat yang bernama Balambangan (dengan ejaan Eropa), yakni:
1. PALAMBUAM
Menunjukkan nama sebuah negeri. Ada perbedaan cara tulis dan pengucapan. Ada yang Menulis B atau P, dan ditemukan nama tersebut secara tak beraturan. BALAMBUAN, PALAMBUAM, PALIMBAM, dan PALEMBAM.
Di buku 'La Partie Orientale de l'isle de Java' ditulis "PALAMBUAM & BALAMBOUANG". Nama Balambangan juga disebut dalam buku 'River of Asia'.
2. BALAMBUAM
Menunjukkan nama sebuah kota. Belanda mengambarkannya sebagai tempat yang berdinding pegunungan tinggi, sangat kaya, dan kediaman para raja.
Mr. De I'Ifle menulis tentang BALAMBUAN sebagai nama kota. Disebutkan juga orang-orang BALAMBUAN baik dan sangat bersimpati.
3. Le Détroit de BALAMBUAN
Menunjukkan sebuah selat. Berada di antara pulau Jawa dan pulau kecil Bali, kala itu Bali juga di sebut Jawa Kecil.
Selanjutnya, tahun 1768 M, saat Perang Wilis baru saja usai di Balambangan, Selat Bali masih bernama "Le Detroit de BALAMBUAN" alias Selat Balambangan. Semua peta yang dibuat sebelum tahun itu, menunjukkan nama yang sama. Selat Balambangan dengan berbagai bahasa pembuat petanya sebagaimana dalam peta dalam ilustrasi.
Kiranya sejak kekalahan total Balambangan di tangan VOC-Belanda tahun 1777 nama itu mulai terhapus atau dihapus. Dan dalam peta Belanda tahun 1815, Selat Balambangan sudah berganti nama Selat Bali. Peta-peta yang dibuat sesudah itu, tidak ada lagi yang memuat nama SELAT BALAMBUAN. Kalau bukan kita yang berjuang menegakkannya lagi, Blambangan nanti hanya tersisa sebagai nama desa, nama terminal dan nama hotel.
Redaktur menerima berbagai tulisan, kirimkan tulisan anda dengan mendaftar sebagai kontributor di sini. Mari ikut membangun basa Using dan Belambangan.

