Mengenal Kerajaan Mandala Wirabhumi
M Hidayat Aji Wirabhumi (dipublikasikan pada Rabu, 12 Agustus 2020 07:38 WIB)
- Esai
Jika mengutip cerita Panji Kuda Semirang, Wirabhumi akan terletak di antara Gegelang dan Wirasabha. Jika memang demikian Wirabhumi kira-kira berada di daerah Nganjuk. Namun hal ini masih diragukan oleh Hasan Djafar karena cerita Panji Kuda Semirang sangat kacau dalam menyebutkan urutan lokasi suatu tempat sehingga tidak dapat dijadikan pijakan. Mungkin bisa jadi benar bahwa di antara Gegelang (Madiun) dan Wirasabha ada nama Wirabhumi, namun Wirabhumi yang dimaksud bukan Mandala Wirabhumi pada masa Majapahit yang kita cari.
Saya menduga bahwa Mandala Wirabhumi era Majapahit terletak di bekas Kerajaan Lamajang-nya Nararya Kirana dan juga bekas pusat pemerintahan Lamajang Tingangjuru-nya Arya Wiraraja namun beda masa dan diantara ketiganya tidak ada kaitan satu sama lain, selain hanya karena menempati tempat yang sama.
Dengan demikian, menurut saya wilayah Mandala Wirabhumi-nya Majapahit ini mencakup seluruh Kabupaten Lumajang dan Jember saat ini. Ada kemungkinan Probolinggo juga masuk di dalamnya. Namun jika Paguhan berada di Probolinggo, maka dia tidak masuk Wirabhumi.
M. Aji Ramawidi dalam Suluh Blambangan telah mengidentifikasi bahwa Wirabhumi bukan Balambangan. Dan Bhre Wirabhumi putra Hayam Wuruk itu bukan orang yang sama dengan tokoh dongeng Menak Jinggo yang fenomenal itu. Sudah banyak tulisan yang saya dibuat sejak 2013 tentang hal itu untuk menguraikan kerancuan identifikasi para penulis sejarah sebelumnya yang mencampuradukkan antara Negara Lamajang nya Nararya Kirana (1255) sama dengan Lamajang Tigangjuru nya Arya Wiraraja (1295), dengan Kadipaten Balumbungan (1352), dengan Mandala Wirabhumi (1354) dengan Kedhaton Wetan di Pamwatan (1376), dan dengan KERAJAAN BALAMBANGAN Merdeka (1479).
1. Nagara Lamajang-nya Nararya Kirana diperkirakan eksis antara tahun 1255-1295
2. Lamajang Tigangjuru-nya Arya Wiraraja diperkirakan eksis antara tahun 1295-1316. Kerajaan ini terlibat dalam perang Nambi tahun 1316 dan diduga masih terlibat juga dalam perang Sadeng-Ketha tahun 1331.
3. Kadipaten Balumbungan diperkirakan eksis antara tahun 1352-1478 di bawah Majapahit (dan tidak pernah terlibat dalam pemberontakan apapun),
4. Mandala Wirabhumi-nya Bhre Wirabhumi diperkirakan eksis antara tahun 1354-1478 (atau sebelum 1478), terlibat dalam Paregreg 1401-1406.
5. Kadhaton Wetan-nya Bhatara Wijayarajasa di Pamwatan (Porong Sidoarjo) diperkirakan eksis antara tahun 1376-1406. Juga terlibat dalam Paregreg 1401-1406.
Sedangkan KERAJAAN BALAMBANGAN Merdeka (1479) adalah kelanjutan dari Kadipaten Balumbungan (no. 3), dan dia tidak sama dengan Wirabhumi yang kita bicarakan ini, hanya karena sama-sama terletak di ujung timur Jawa, kemudian Balambangan dianggap sama dengan Lamajang Tigangjuru, Mandala Wirabhumi, dan Kadhaton Wetan.
Adapun para Bhre yang pernah berkuasa di Mandala Wirabhumi adalah;
1. Bhre Wirabhumi (I); Nagarawardhani 1354-1375 [Sumber; Nag.6:3]
2. Bhre Wirabhumi (II) ; Bhattara Rajanatha (1375-1406), kemudian merangkap Raja Kadaton Wetan (1388-1406) [Sumber; Par.29:19,23; 30:9; 31:3,11, Bilu]
3. Bhre Wirabhumi (III); Bhatara Nrpati/Raden Gajah 1406-1433 [Sumber; Siwisang, Girindra]
4. Kosong/belum ada data (1433-1447)
5. Bhre Wirabhumi (IV); Istri Wikramawardhana, putri Bhre Wirabhumi II (Pureswari?) 1447-? [Sumber; War.Pitu]
Siwi Sang tidak menyebutkan nama Bhre Wirabhumi yang berkuasa antara tahun 1433-1447 (14 tahun), mungkin karena kosong atau karena belum adanya data.
________________________________________
Catatan:
Bagi siapa saja yang mengutip tulisan-tulisan Mas Aji Wirabhumi, biasakan menggunakan etika dengan mencantumkan sumbernya. Karena setiap tulisan apapun itu ada tanggungjawab penulis didalamnya.
________________________________________
Redaktur menerima berbagai tulisan, kirimkan tulisan anda dengan mendaftar sebagai kontributor di sini. Mari ikut membangun basa Using dan Belambangan.
Sumber : Sumber Bacaan: 1. Hasan Djafar, Masa Akhir Majapahit 2. Siwi Sang, Girindra, Pararaja Tumapel Majapahit 3. Agung Kriswanto, Pararaton 4. Tome Pires, Suma Oriental 5. De Graaf, Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa 6. MH. Aji Ramawidi, Suluh Blambangan 7. Nigel Bullough, Napak Tilas Perjalanan Mpu Prapanca
Editor: Antariksawan Jusuf
